Dua kata ini tidak asing dalam kamus pergaulan sehari-hari. Apalagi di era digital yang segala hal dapat diperoleh dengan mudah.
Fitnah dan ghibah sering kita temui dalam keseharian, baik secara tidak sengaja atau bahkan disengaja. Sebut saja acara TV yang memang menayangkan gosip atau ghibah, atau situs-situs yang menggunakan gosip untuk meraih viralitas berita, tanpa mengindahkan perasaan orang yang diberitakan.
Utamanya saat ini, ketika keburukan orang lain menjadi hal biasa untuk dibicarakan, dan secara sengaja menyeret para pengguna media sosial untuk terlibat di dalamnya.
Ghibah atau gosip adalah membicarakan keburukan atau hal yang tak disukai seseorang kepada orang lain. Sedangkan fitnah adalah saat keburukan tersebut masih belum pasti, atau malah tidak pasti, alias menyebarkan berita bohong.
Fitnah memberikan efek luar biasa bagi yang difitnah, apalagi jika berita yang beredar sengaja dibuat untuk menjatuhkan harga diri dan kehormatan orang tersebut.
Maka benarlah apa yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 217:
"Sedangkan fitnah lebih kejam dari pembunuhan."
Bahwa fitnah adalah perbuatan yang lebih kejam dari membunuh, karena efek fitnah berdampak luar biasa bagi mental seseorang atau bahasa kerennya menjadi salah satu cara untuk membunuh karakter seseorang.
Berhadapan dengan zaman yang penuh dengan fitnah ini, hendaklah kita senantiasa menguatkan cinta kita kepada Allah--sebagai Robb yang mengatur langit dan bumi, serta mengatur apapun yang ada di dalamnya.
Semoga Allah memberi kekuatan dan kesabaran yang besar, untuk menghadapi fitnah dari musuh-musuh Allah, yang tidak suka jika kebenaran dimunculkan.
Rabu, 9 Juni 2021 (SS)
Penulis: Susanti
Editor: Veradina
Komentar
Posting Komentar