Langsung ke konten utama

Lebih Akrab dengan Gubernur Kaltim Versi Kader PKS


Part 1. Masa Kecil dan Sebelum Merantau

Dedi Kurniadi lahir tanggal 23 November 1963, dan menghabiskan masa kecilnya di sebuah daerah bernama Margahayu, dekat Pangkalan Udara Sulaiman, wilayah Bandung Selatan, Jawa Barat. Lulus SMP, Dedi meneruskan pendidikannya ke STM Kimia di pusat kota Bandung, yang saat itu masih di bawah naungan Departemen Perindustrian, dan ditempuh selama empat tahun. 

Lulus dari STM Kimia, Dedi sempat bekerja di Bekasi sebagai tenaga analis Kimia di sebuah perusahaan kertas milik pengusaha berkebangsaan Korea.  Sekitar tahun 1983, Dedi mencoba mewujudkan mimpi masa kecilnya untuk bekerja di luar Pulau Jawa, dengan mengikuti tes calon penerimaan karyawan BUMN, dan tanggal 1 Februari 1983 sah menjadi karyawan PT. Pupuk Kaltim.

“Masyarakat Jawa Barat itu tidak suka merantau, makanya saat itu orang dengan keinginan seperti saya masih dianggap aneh. Saya ingin sekali memiliki wawasan nusantara, dan kondisi paling efektif untuk mendapatkan itu, secara fisik saya harus menjalaninya dengan keluar dari Pulau Jawa.” Begitu Dedi mengisahkan.

Tumbuh sebagai sulung dari sembilan bersaudara --di tengah-tengah keluarga pedagang-- ayah menjadi sosok yang amat menginspirasi buat Dedi. Nasehat yang selalu diingat adalah … anak-anak disekolahkan bukan untuk kemudian mencari pekerjaan dari pendidikannya tersebut, tapi bagaimana dengan ilmu tersebut, mereka bisa survive dan tidak mudah dibohongi orang. Inilah yang menjadi pondasi saat di sekolah dasar, Dedi ditanya tentang cita-cita. Ingin bermanfaat untuk orang banyak, adalah jawabannya.

Samarinda, 21 Feb 2021

- Vera Dina Rahmawati -

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Bijak dalam Bermain Game Online"

Perubahan dari generasi ke generasi sampai pada generasi Z saat ini, bisa dilihat dari kemajuan teknologi yang berkembang semakin pesat. Kehadiran teknologi tidak dipungkiri dampak positifnya terhadap kehidupan manusia di setiap lini. Namun, sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan perbaikan akhlak dan moral manusia. Hal ini bisa dilihat dari konten-konten di media sosial yang sama sekali tidak bermanfaat. Biasanya dilakukan oleh anak, remaja, atau yang seusia sekolah menengah.  Gawai adalah salah satu dasar yang menjadikan anak-anak lupa segalanya. Game online juga sudah mewabah di anak-anak, bahkan ada kasus seorang anak yang meninggal karena kecanduan game online. Orang tua yang bijak akan berusaha membatasi penggunaan gawai terhadap anak-anak. Memang ada dampak positif dari bermain game online. Namun, untuk itu seseorang harus tahu durasi waktu bermain game. Jika tidak, maka hal itu bisa membuat kecanduan.  Untuk mencegah anak kecanduan main game online, ma

"Caleg PKS DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Khoirul Alim menyapa Kubar dan Mahulu"

Pemilu 2024 sebentar lagi, nih! Inget tanggalnya, yaaa "14 Februari 2024" Udah pada tahu siapa calon-calon wakil rakyat yang elo-elo mau pilih? Atau jangan-jangan elo milih caleg pake nungguin serangan fajar?  Mana main ...! Pilih dong caleg yang punya kemampuan dan berintegritas. Nggak cuma ngandelin duit. Siapa lagi kalau bukan caleg PKS! Kenalin, nih, caleg DPRD Provinsi Kalimantan Timur: Khoirul Alim Mendekati masyarakat dengan menyapa warga Kutai Barat dan Mahulu, sambil memperkenalkan lambang baru dan nomor urut PKS 8. #PKSMenyapa #Kubar #PKSKaltim #PKSpembelaRakyat

"Mengintip Area Bazar PKS"

Alur peserta halalbihalal memasuki ballroom--usai disambut oleh panitia penerima tamu--akan disuguhkan dengan deretan stand bazar yang menjual aneka macam produk. Mulai dari aneka makanan tradisional, pakaian dewasa; seperti gamis, aneka jilbab, atribut partai, herbal dan suplemen kesehatan, jasa konstruksi, hingga mainan anak-anak. Stand bazar yang berjumlah 12 itu tampak ramai dikunjungi pembeli. Hal ini menunjukkan antusiasme peserta yang hadir membeli dagangan yang ditawarkan para pelaku usaha yang berasal dari kader-kader PKS. Salah satu pengunjung bazar yang ditemui menyebutkan, bahwa adanya stand bazar ini membuat acara halal bihalal semakin meriah dan berwarna. Selain bisa bersilaturahmi dengan sesama kader dan simpatisan dari seluruh wilayah Kaltim, peserta juga bisa mendukung pelaku usaha kecil dan menengah dengan membeli dagangannya.  Di bazar ini, kader sebagai pelaku usaha memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produknya, sehingga semakin dikenal lebih luas