Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

RAKERWIL PKS KALTIM: Sinergikan Potensi Kebaikan Demi Kemaslahatan Manusia untuk Gapai Kemenangan

Sabtu (27/03), Dewan Perwakilan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Kalimantan Timur (DPW PKS Kaltim) menggelar Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) dengan mengusung tema 'Terus Melayani dan Membela Rakyat Kaltim'. Agenda ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Selyca Mulya, Samarinda.  Berbeda dari biasanya, RAKERWIL PKS Kaltim ini hanya akan dihadiri oleh perwakilan Ketua & Sekretaris Bidang Pengurus DPW PKS Kaltim, Ketua DPD se-Kaltim, serta beberapa undangan dari BPW dan DPTW. Seluruh pengurus yang hadir pun diwajibkan melakukan tes SWAB sebelum memasuki tempat acara. Sedangkan untuk DPC dan DPRa, serta anggota pengurus lainnya diminta untuk menyaksikan via Live Streaming Youtube PKS Kaltim. Hal ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi protokol satgas Covid-19 terkait pembatasan jumlah massa.  Acara RAKERWIL yang dipandu oleh Muhammad Risky Noprisal, seorang penulis dan motivator muda Indonesia, selaku Master of Ceremony ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ibnu Sina,

Lebih Dekat dengan Sang Qiyadah

Part 2. Merantau dan Cita-cita Meninggalkan Pulau Jawa di usia dua puluh tahun, menunjukan betapa kuatnya karakter seorang Dedi. Di usia semuda itu, sudah berani menyebrang lautan meninggalkan kenyamanan dalam keluarga untuk berjuang demi masa depan. Ini tidak lepas dari doktri-doktrin yang selalu ditanamkan ayahnya pada Dedi. Selain menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang banyak, doktrin yang lain adalah mengingat selalu bahwa kita adalah makhluk sosial yang tak mungkin hidup sendiri. Dedi meyakini, untuk menjalankan hidup sebagai makhluk sosial, Dedi harus menemukan lingkungan yang benar-benar heterogen, dan itu bisa ditemui jika ia merantau ke luar Pulau Jawa. Kalimantan Timur menjadi pilihan, dan Dedi benar-benar menemukan lingkungan yang menyerupai miniatur Indonesia di Kota Bontang.  Hampir seluruh suku ia temui, dari Aceh hingga Papua, bahkan saat Timor Timur masih bergabung, Dedi juga sempat bergaul dengan pemuda asal propinsi termuda Indonesia itu. 36 tahun masa pengabadia